cookieChoices = {}; Cerpen Remaja : Long Distance Relationship Langsung ke konten utama

Cerpen Remaja : Long Distance Relationship



            Sudah satu bulan kita menjalani hidup sebagai kekasih, meskipun hanya dalam dunia maya. Entah apa yang telah kamu lakukan kepadaku, tapi semua seakan bertolak belakang dengan prinsipku dulu. Aku yang dulu mencintai logika dan realita, kini terpaut pada rayuan manis para pujangga tentang cinta. Sejenak aku berfikir untuk melepaskanmu, tapi hatiku tak mendengarkan. Ia justru membuatku mengetik namamu disetiap sosial media demi mencari keadaanmu yang pastilah baik.


Sejenak aku berfikir, Apa yang menyenangkan dalam jarak yang sejauh ini? Aku bahkan tak dapat membayangkan wajahmu dalam lamunanku. Aku tak bisa menyentuhmu dengan jemariku ataupun melihat mata sendumu saat tersenyum melihatku. Apa ini masih disebut cinta jika aku tak bisa menggapaimu dalam mimpiku? Jarak ratusan kilometer yang membentang dihadapan kita menjadi pemutus harapanku padamu. Tak hanya waktu dan jarak, namun budaya dan bahasa yang tak bisa aku rengkuh bersamaan. Aku takut akan masa depan kita jika kita terus meneruskannya. 


Namun apa dayaku saat rindu sudah menggebu tak terkendali. Jika kata orang rindu itu indah, namun bagiku itu menyiksa saat aku tahu kamu tak ada disisiku. Sejauh ini kamu terus menyemangatiku untuk bertahan. Tapi dalam diriku ada pertempuran antara hati dan logika yang membuatku bimbang selama ini. Hal yang kurasa hanyalah cinta yang tak nyata, tak lebih dari bayangan.


Saat aku ingin menyerah pada semua, kamu datang lalu menggenggam tanganku dan membawaku pergi ke tempat yang jauh. Kau berikan senyuman manis dalam foto yang kamu kirim. Tertulis dibawah foto itu :
Kamu adalah gadis kuat yang aku kenal

Aku mohon janggan melepaskan genggamanku

Tetaplah menjadi gadisku

Gadis manisku…


Entah kenapa logikaku seakan bisu. Tak ada kata yang dapat dikatakan otak ini selain mengiyakan kemauanmu. Kini aku sadari, meskipun pujangga sudah mengatakan banyak tentang cinta tapi tetap saja tak seindah yang kurasa saat itu. Seakan senyumanmu bisa menjelaskan arti cinta yang kabur. Cinta yang membuatku rela kau bawa pergi kemanapun. Andai aku bisa menghancurkan seluruh jam didunia, akan aku lakukan agar aku tetap bisa seperti ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Remaja : Bosan...

           Udara dingin dan aroma hujan menemaniku dalam kegalauan hati. Hujan gerimis yang sejak tadi belum mereda menjadi teman menunggu dibawah pohon. Ku termenung sambil melayang dalam lamunan. Terbang dalam mimpi bak daun yang gugur tertiup angin. Sejenak aku memikirkan tentang keadaanku, keadaan ketiga kakakku, keadaan rumah lalu kembali lagi ke diriku. Lalu kualihkan kedalam buku tebal yang selalu menemaniku beberapa hari ini.            Ditengah jalan cerita dalam novel, seekor semut merah datang mengajakku bermain. Ku ikuti arah jalan semut merah yang bergerak mengelilingi tanganku. Lalu beralih ke novel yang aku pegang. Mungkin semut juga ingin tahu bagaimana Tara bisa bersatu kembali dengan kakaknya, pikirku dalam hati. Tapi bagaimana mungkin semut bisa membaca novel yang hurufnya saja lebih besar dari tubuhnya. Perlahan senyumku mengembang. Ku letakkan tanganku kembal...

Review : Baghban Movie

Wah, loading blog kali ini cepat sekali! Aku mungkin bisa mengentry 10 post hari ini. Tidak. Hanya bercanda Diantara ribuan manusia yang melihat blog ini, apa ada yang menyukai film India? Aku merasa kagum pada kalian. Hati kalian pasti sangat lembut dan sensitif, sama seperti film-film India? Selamat ya bagi kalian. Kemarin aku melihat film Baghban. Benar-benar membuatku terharu. Aku jadi ingat sama kasih dan cinta orang tuaku. Siapaun yang melihat blog ku ini, aku harap kalian tetap bisa mencintai orang tua kalian ya. Sebernarnya aku bingung ingin membagi apa dengan kalian. Jadi aku bagi koment saja tentang film ini.Aku harap kalian suka. Kisah cinta Orang tua. Apa yang bisa kita katakan pada orang yang sedang jatuh cinta. Mereka begitu girangnya menerima anugrah Tuhan. Ada yang rela menghabiskan waktunya yang sempit untuk menonton film dengan pacarnya. Ada yang menjadi penguntit hanya karena cemburu dengan teman kerja pacarnya. Begitu g...

Dreaming...

  Mimpi.... Semua orang memiliki mimpi, Dan aku yakin semua orang berhak bermimpi Tapi ... Lingkungan lah yang membuat mimpi itu lenyap Aku cuma ingin kalian tau bahwa kita telah berubah Sejak kita mengenal lingkungan Dulu, kita mungkin berharap menjadai seorang princess Mungkin ingin menjadi Presiden Mungkin juga menjadi Kupu-kupu Gila!! Gila??? Kenapa bisa Gila?? Otak kita telah dicuci oleh Kenyataan Ahhh...Mana bisa aku menjadi Presiden! Lebih baik jadi Guru Yang lebih Mudah Atau menjadi pengusaha kecil-kecilan saja Jangan Pernah biarkan otak kita tercuci oleh kenyataan Karena kita akan kehilangan indahnya mimpi