Sudah satu bulan kita menjalani
hidup sebagai kekasih, meskipun hanya dalam dunia maya. Entah apa yang telah
kamu lakukan kepadaku, tapi semua seakan bertolak belakang dengan prinsipku
dulu. Aku yang dulu mencintai logika dan realita, kini terpaut pada rayuan
manis para pujangga tentang cinta. Sejenak aku berfikir untuk melepaskanmu,
tapi hatiku tak mendengarkan. Ia justru membuatku mengetik namamu disetiap
sosial media demi mencari keadaanmu yang pastilah baik.
Sejenak aku
berfikir, Apa yang menyenangkan dalam jarak yang sejauh ini? Aku bahkan tak
dapat membayangkan wajahmu dalam lamunanku. Aku tak bisa menyentuhmu dengan
jemariku ataupun melihat mata sendumu saat tersenyum melihatku. Apa ini masih
disebut cinta jika aku tak bisa menggapaimu dalam mimpiku? Jarak ratusan
kilometer yang membentang dihadapan kita menjadi pemutus harapanku padamu. Tak
hanya waktu dan jarak, namun budaya dan bahasa yang tak bisa aku rengkuh
bersamaan. Aku takut akan masa depan kita jika kita terus meneruskannya.
Namun apa
dayaku saat rindu sudah menggebu tak terkendali. Jika kata orang rindu itu
indah, namun bagiku itu menyiksa saat aku tahu kamu tak ada disisiku. Sejauh
ini kamu terus menyemangatiku untuk bertahan. Tapi dalam diriku ada pertempuran
antara hati dan logika yang membuatku bimbang selama ini. Hal yang kurasa
hanyalah cinta yang tak nyata, tak lebih dari bayangan.
Saat aku ingin
menyerah pada semua, kamu datang lalu menggenggam tanganku dan membawaku pergi
ke tempat yang jauh. Kau berikan senyuman manis dalam foto yang kamu kirim.
Tertulis dibawah foto itu :
Kamu adalah gadis kuat yang aku kenal
Aku mohon janggan melepaskan genggamanku
Tetaplah menjadi gadisku
Gadis manisku…
Entah kenapa
logikaku seakan bisu. Tak ada kata yang dapat dikatakan otak ini selain
mengiyakan kemauanmu. Kini aku sadari, meskipun pujangga sudah mengatakan
banyak tentang cinta tapi tetap saja tak seindah yang kurasa saat itu. Seakan
senyumanmu bisa menjelaskan arti cinta yang kabur. Cinta yang membuatku rela
kau bawa pergi kemanapun. Andai aku bisa menghancurkan seluruh jam didunia,
akan aku lakukan agar aku tetap bisa seperti ini.
Komentar
Posting Komentar