cookieChoices = {}; // Untold Stories Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Cerpen Remaja : Kebodohanku Karena Cinta

            Jika saja aku melepaskanmu lebih cepat, pasti tidak akan sesakit ini. Jika saja aku mengikuti logika dan pergi menjauhimu, pasti aku tidak menjadi gadis bodoh seperti ini. Dan jika saja kita tidak pernah bertemu, maka aku akan tetap gadis biasa yang tak mengenal rasa dari dikhianati. Semua itu diawali dengan kata jika yang tak mungkin lagi dapat aku ambil. Sekarang hanya tertinggal bayanganmu bersama air mataku yang terbuang sia-sia.             Kamu membuang banyak rayuan yang membuat gadis manapun terlena. Bahkan dengan teganya, kamu menipu gadis pendiam sepertiku dengan mimpi manis dari cinta. Tak heran jika kamu berani mengumbar kasih pada wanita lain didepanku. Aku benar-benar gadis bodoh yang mau diperdaya olehmu. Ya, aku menyesal telah mengenal cinta darimu.             Kamu tidak pernah tahu apa yang aku rasakan ketika kamu menyapaku. Kenangan manis ketika aku membayangkan kebersamaan kita meskipun hanya dibenakku. Rencana-rencana romantis yang sudah te

Cerpen Remaja : Perasaan yang tak ingin dilupakan

Perasaan yang tak ingin dilupakan Di kamarku yang biasa sunyi mulai berubah semenjak aku mengenalnya. Hari-harikupun seakan berbeda. Terasa ada warna selain hitam dan putih dalam hati, mungkin itu merah jambu atau mungkin juga itu warna orange. Entah kenapa aku mulai menyukai warna-warna yang seharusnya disukai oleh para wanita. Apa itu karena aku belum mengenal cinta sebelumnya, jadi aku sulit untuk mempercayai warna-warna itu. Tak bisa kupungkiri lagi bahwa aku harus berterima kasih pada pencipta internet hingga aku bisa bertemu dengannya.  Kau tahu, sahabatku mengatakan bahwa aku sedang jatuh cinta. Tentu saja aku tidak percaya, tapi begitupun juga dengan sahabatku itu. Saat itu ditengah kantin pada jam pelajaran kosong… Raisa berkata, “Aku tidak bisa percaya. Bagaimana bisa seorang pendiam seperti kamu bisa jatuh cinta dengan orang yang bahkan kamu belum kamu temui?” Aku mengelak. “Siapa yang jatuh cinta? Aku hanya sering chatting-an dengan pria itu, mana m