cookieChoices = {}; // Untold Stories Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Kecerdasan Spasial

Kecerdasan spasial mencakup kemampuan untuk merasakan dunia visual-spasial secara akurat serta kemampuan untuk melakukan transformasi pada persepsi awal seseorang. Dunia visual yang didalami oleh seorang insinyur, montir, arsitek atau penemu memudahkan mereka dalam memahami segala hal sampai ke bentuk detailnya yang sering terlewatkan. Ketika kita menggambar suatu pemandangan mungkin yang dipikiran pertama adalah sepasang gunung dengan sawah yang membentang, namun ketika kita sampai pada titik tersebut kita merasa ada bagian kecil yang terlewatkan seperti jalan, awan, matahari, pohon, burung sampai rumput sekalipun. Pada saat kita mencetak suatu visual maka setiap hal detail akan muncul dengan sendirinya. Picture Smart atau sebutan lain dari kecerdasan visual muncul dari sebuah persepsi yang ada dalam pikiran maupun yang tertuang dalam suatu objek dengan ketajaman visual yang tinggi. Setiap orang memiliki tingkat ketajaman visual yang berbeda bahkan orang butapun memiliki

Kecerdasan Linguistik

Bahasa merupakan salah satu bentuk perilaku yang paling cerdas yang dimiiliki manusia. Bahasa dapat memberi inspirasi, menghibur ataupun mengajar. Hanya dengan bahasa, manusia dapat saling mempengaruhi manusia lainnya. Kecerdasan linguistik mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal. Meskipun demikian, kecerdasan linguistik sangat dihargai masyarakat. Seorang juru pemasaran akan mudah mendapatkan konsumen dengan gaya bahasa yang digunakan, ataupun seorang ahli agama harus menguasai struktur bahasa yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman dan penyelewengan terhadap kaidahnya. Melalui bahasalah maka banyak juru bicara yang maju ke muka umum untuk menyampaikan gagasan dan ide tuannya. Kecerdasan linguistik memang bersifat universal dimana setiap orang pada umumnya bisa berbahasa namun kecerdasan linguistik ini lebih rumit dari yang diperkirakan. Kecerdasan linguistik memiliki beberapa komponen seperti fonologi, sematik dan pragmatika. Pertama, fonologi adalah ke

My Writting Life

Aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Aku terlahir dengan dua kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan. Mungkin aku adalah pelengkap dari ganda campuran ini. Keseharianku bukanlah seperti anak presdir dari perusahaan besar ataupun kembang desa dari pelosok nusantara. Aku hidup dengan kesederhanaan sebuah keluarga di pinggir kota Solo, Jawa Tengah. Itulah sedikit autobiografi yang biasa aku tulis dalam riwayat hidupku. Sejak kecil, aku selalu tinggal dirumah sendirian ketika orang tuaku sibuk bekerja. Saudara-saudariku sudah lama meninggalkan rumah. Sebagian dari mereka sudah memiliki keluarga sendiri, sebagian yang lain pergi untuk mencari nafkah. Aku belum menyadari betapa kesepiannya hidupku sampai aku mengenal bangku SMP dimana kebanyakan anak memamerkan keluarganya. Aku iri pada mereka semua, namun aku menyimpannya dalam hati. Sejak saat itu aku terbiasa menyimpan segala hal hanya dalam hati dan tak pernah mengungkapkannya. Menurutku, berbicara sama halnya

Kecerdasan Linguistik

Bahasa merupakan salah satu bentuk perilaku yang paling cerdas yang dimiiliki manusia. Bahasa dapat memberi inspirasi, menghibur ataupun mengajar. Hanya dengan bahasa, manusia dapat saling mempengaruhi manusia lainnya. Kecerdasan linguistik mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal. Meskipun demikian, kecerdasan linguistik sangat dihargai masyarakat. Seorang juru pemasaran akan mudah mendapatkan konsumen dengan gaya bahasa yang digunakan, ataupun seorang ahli agama harus menguasai struktur bahasa yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman dan penyelewengan terhadap kaidahnya. Melalui bahasalah maka banyak juru bicara yang maju ke muka umum untuk menyampaikan gagasan dan ide tuannya. Kecerdasan linguistik memang bersifat universal dimana setiap orang pada umumnya bisa berbahasa namun kecerdasan linguistik ini lebih rumit dari yang diperkirakan. Kecerdasan linguistik memiliki beberapa komponen seperti fonologi, sematik dan pragmatika. Pertama, fonologi adalah kepe

Multiple Intellegence

Mari kita memulai dari hal yang sederhana seperti definisi cerdas pada dasarnya. Bayangkan sejenak apabila anda ditengah perjalanan namun kendaraan anda tiba-tiba mogok, siapakah orang yang paling tepat untuk mengatasi hal tersebut? Apakah seseorang dengan gelar doktor dari universitas terkemuka sepintar Albert Einstein atau seorang montir lulusan SMP? Jelas jawaban yang tepat adalah montir dimana keahliannya pada mesin kendaraan anda sudah terjamin. Dari sinilah kita mulai mengubah pemikiran mengenai pengertian cerdas. Pada dasarnya kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan, bukan sekedar skor yang ada pada tes IQ ataupun gelar. Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman seseorang. Howard Gardner, seorang psikolog terkenal yang menantang keyakinan lama mengenai makna cerdas. Gardner berpendapat bahwa masyarakat umumnya terlalu memusatkan perhatian terhadap pemikiran ve