cookieChoices = {}; Cerpen Remaja : Perasaan yang tak ingin dilupakan Langsung ke konten utama

Cerpen Remaja : Perasaan yang tak ingin dilupakan


Perasaan yang tak ingin dilupakan



Di kamarku yang biasa sunyi mulai berubah semenjak aku mengenalnya. Hari-harikupun seakan berbeda. Terasa ada warna selain hitam dan putih dalam hati, mungkin itu merah jambu atau mungkin juga itu warna orange. Entah kenapa aku mulai menyukai warna-warna yang seharusnya disukai oleh para wanita. Apa itu karena aku belum mengenal cinta sebelumnya, jadi aku sulit untuk mempercayai warna-warna itu. Tak bisa kupungkiri lagi bahwa aku harus berterima kasih pada pencipta internet hingga aku bisa bertemu dengannya. 


Kau tahu, sahabatku mengatakan bahwa aku sedang jatuh cinta. Tentu saja aku tidak percaya, tapi begitupun juga dengan sahabatku itu. Saat itu ditengah kantin pada jam pelajaran kosong…

Raisa berkata, “Aku tidak bisa percaya. Bagaimana bisa seorang pendiam seperti kamu bisa jatuh cinta dengan orang yang bahkan kamu belum kamu temui?”
Aku mengelak. “Siapa yang jatuh cinta? Aku hanya sering chatting-an dengan pria itu, mana mungkin itu disebut cinta”, kataku sedikit mengeras dari biasanya. Lalu Raisa mengambil kaca kecil dari sakunya dan memajukannya padaku.
“Kau lihat dengan baik. Apa ada orang yang wajahnya memerah dan terus melamun jika ia tidak jatuh cinta”, katanya.


Dalam hati, aku terus memikirkan kata-kata sahabatku sejak SMP itu. Apa aku jatuh cinta padanya… apa begini perasaan jatuh cinta… perasaanku ini apakah tulus atau hanya gurauan karena belum pernah memiliki kekasih. Perasaan yang menolak memikirkan apapun selain namanya. Perasaan yang membuatku terpaku didepan laptop untuk bisa berbicara lagi dengannya meskipun aku tahu jika ia tidak ada. Apapun nama dari perasaan ini, aku hanya sangat menyukainya.


Sebelum tidur, aku masih memikirkan tentangnya. Bahkan ketika aku melihat bintang yang menemaniku tidur. Hanya satu harapkanku pada perasaan ini adalah jangan sampai ini berakhir. Aku ingin hidup dengan perasaan ini bahkan meskipun ini hanya mimpi, aku tidak ingin bangun dari tidurku.

Komentar