cookieChoices = {}; // Untold Stories Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Terrarium

Assalamu’alaikum. Wr. Wb Ahhh.. hari-hari yang melelahkan di tahun pertama kuliahku. Aku dengan suka rela mengeluh betapa tubuh ini butuh yang namanya “tidur”, hal mudah yang dulu selalu menjadi hobiku. Namun, semua nyeri dan kantung mata ini membuat hari-hariku di kampus menjadi menyeramkan atau, entahlah. Aku tetap bisa berjalan tegap menuju fakultas (keluarga baru)ku dan menjalani hari dengan menyenangkan. Pada dasarnya, tubuhku ini hanya cemburu pada diriku sendiri. Wah, bahasa yang sudah dicerna nih! Maksudku, aku selalu lupa untuk beristirahat ketika asik dengan tugas atau organisasi, jadi itulah sebab tubuh ini meronta setiap minggu. Sebenarnya, bukan itu yang ingin aku ceritakan padamu kali ini. Diantara sela-sela tugas yang perlu refensi tak terbatas milik Kakek Google, aku menemukan informasi yang menarik untuk dilihat dan dicoba dirumah. Kamu.. Iya, kamu.. selamat membaca ya! Terrarium   Terrarium atau Virarium diperkenalkan pertama kali di Inggris o

Kau Salah, Kawan

Lihat itu, bukankah itu Afifah? Ku dengar dia cerdas, tapi sangat pendiam. Rasanya setiap katanya punya makna berganda. Ahh.. aku pasti jadi orang bodoh setiap sekelompok dengannya. Memusingkan sekali! Benarkah? Yang aku tahu, dia justru tak punya teman. Sayang sekali, padahal dia sangat baik dan pintar. Kenapa tidak ada yang mau menjadi temannya ya? Seharusnya dia tak perlu sesombong itu jika memang cerdas. *** Aku diam. Aku, Afifah yang sombong ini hanya bisa membatu ketika gerombolan gadis tadi lewat didepanku. Yah, itulah yang mereka anggap pada diriku yang suka menyendiri di perpustakaan. Walaupun sulit bagi mereka punya keberanian mengungkapkannya tapi aku sudah tahu pasti apa isi pikiran mereka. Aku bukan paranormal atau mempunyai indra keenam, aku hanya terkadang usil mendengar pendapat mereka. Bagaikan gunung es yang besar, aku tak bisa membuat orang lain mendekat padaku. Terkadang aku menolak mereka, namun saat lainnya aku membuutuhkan mereka. Andai a