cookieChoices = {}; // Untold Stories Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Romantic Words with Translation

Saat aku menerimanya, Saat aku katakan aku cinta padanya dengan percaya diri aku katakan aku tidak membutuhkan yang lainnya tapi keserakahanku muncul dan aku meminta lebih aku mulai cemburu aku mulai takut aku tak percaya kau sedang tersenyum disisiku aku hanya sangat mencintaimu, sangat menyukaimu aku tidak bisa tidur karena memikirkan kehilanganmu The moment I accepted him , the moment I say I love him With confidence, I say that I don't need anything more However, my greed appears and I ask for more I started envy I starting to fear I can't believe you 're smiling by my side I just love you very much , adored you I could not sleep because the thinking about lose you ** Kau adalah duniaku. Ini pengakuanku. Biar aku ulang permainan kata yang tadi kita mainkan. Aku minta maaf karena baru memberitahumu sekarang Terima kasih telah menjadi duniaku aku mencintaimu You are my world. This is my confession

Cerpen Remaja : My Crazy Graduation

Semua orang yang pernah merasakan enak dan tidak enaknya bangku sekolah pasti juga pernah merasakan yang namanya Wisuda, atau lebih dikenal sebagai Graduation. Bagi kalian yang merasa belum merasakan wisuda, gue jelasin kalau yang namanya upacara alias apel perpisahan juga sudah termasuk acara wisuda. So, tidak ada lagi alasan bagi kalian belum melakukan wisuda. Gue punya pendapat kalau wisuda adalah acara paling ngerepotin, terutama bagi kaum cewek. Kalau kita bicara tentang wisuda dalam pandangan luas, alias upacara didalam gedung mewah dengan lencana wisuda dan pengikutnya yang dandan semenarik mungkin. Hal yang pertama yang gue bayangin adalah make up dan pakaian kebaya yang harus gue siapin. Gue inget ketika gue dapat undangan wisuda yang kedua kalinya saat SMA. Saat itu gue ngerasa senang banget. Yang ada difikiran gue saat itu adalah upacara di pagi hari lalu pidato perpisahan dari kepala sekolah dan selesai sebelum jam 11, sama seperti yang gue lakuin saat SMP.

Cerpen Remaja : Malas Mandi

Gue merupakan tipe cewek yang ngga suka ribet. Disaat cewek lain berebutan mati-matian di mall demi belanjaan mereka. Gue lebih suka main basketball di game area. Ketika cewek-cewek itu mulai anarkis dengan adanya diskon, gue dengan santai menjilati ice cream sambil melihat pertempuran itu. Tapi gue masih tetap cewek yang suka dengan hal manis, jadi ngga bisa disebut Tomboy. Apalagi lesbian. NO WAY. Ada saat dimana gue bersifat ke-cowokan sama keluarga gue, yaitu mandi sore. Diantara batas ke”tomboy”an dan cewek tulen adalah fase Malas. Gue paling males kenal yang namanya mandi sore. Terkadang nyokap harus geleng-geleng kepala ngelihat gue lagi lari-larian keliling kompleks dengan bokap yang udah bawa gayung + air didalamnya. Berbagai alasan buat menghindari mandi sore itu. Mulai dari sakit kepala, demam, cacar, sampai alergi air. Segala parfumpun udah gue manipulasi supaya mereka percaya kalau gue udah mandi. Parfum X dengan aroma berbagai merk sabun dan shampoo menjadi

Cerpen Remaja : Sinetron

Assalamu'alaikum. Wr. Wb Gue Devy, dan gue pengen curhat sama kalian semua. Kali ini gaya penulisan gue berbeda sama postingan - postingan gue sebelumnya. Gue ngerubah mainset- ku jadi lebih remaja. Ini karena gue terlalu sering dimarahin sama kakak karena gue selalu posting cerpen-cerpen khayalan tentang cinta, pacarnya juga pacar khayalan. Apalagi alur ceritanya, jauh dari kata realita. Bahkan terkadang, sambil mandi aja udah kepikiran cerpen-cerpen bertema cinta. Sering juga gue kejedot pintu, tiang, gerbang, jendela, bahkan kejedot kepala sepeda. Dan ngga cuma kakak gue yang protes karena gue terlalu standar, tapi juga adik gue. Btw, tentang adik gue. Gue paling ngga suka ngajak dia ke mall. Gue percaya kalau ngga ada dari kalian yang peduli tentang itu. Tapi kalau ada mbak-mbak swalayan tanya umur adik gue, dia pasti menjawab, "30 tahun lebih muda dari umur kakakku ini". Pada saat itu, orang yang nanya umur adik gue akan melirik gue dengan aneh, lalu pamit pe

Cerpen Remaja : Missing You

Rasanya semua berjalan terlalu cepat. Kita berkenalan, kemudian bercerita tentang banyak hal sampai aku merasa bahwa kamu adalah milikku. Kamu membawa perasaan aneh pada hatiku. Setiap hari rasanya hanya ingin bertemu denganmu, atau hanya sekedar saling berbicara di telefon. Entah mengapa semua waktu kosong dalam hariku sudah terpenuhi dengan namamu. Hanya dengan memikirkanmu bisa membuat perasaanku tak karuan. Hariku yang biasa berganti penuh senyum tiap kali membayangkan hidupku denganmu.   Perasaanku tiap detiknya semakin dalam padamu. Kisah yang awalnya hanya ingin berteman, kini berharap lebih. Ada perasaan takut kehilangan walaupun kamu ada disampingku. Cemburu seakan sudah bersarang dalam hatiku. Otak dan jiwaku seakan dibawah kendalimu. Rasanya sesak aku bernafas ketika jauh dan takut ketika bersama. Aneh, aku tidak pernah menyukai sesuatu terlalu berlebihan seperti saat ini. Aku membayangkan diriku bagai drakula yang meminta darah darimu. Tak bisa hidup tanpa meli

Cerpen Remaja : Tak Seperti Dulu

Kakiku jatuh didepan pintu merah besar dengan tanda buka ditengahnya. Aroma kopi yang kurindukan semerbak disekitar gedung bernuansa hitam itu. Warna coklat terang yang menembus warna hitam solid menjadi kolaborasi manis untuk tembok café itu. Ku dorong perlahan pintu merah itu dan terdengar suara lonceng pelan menandakan kedatangan pelanggan. Aroma yang tadinya samar serentak memenuhi ruangan bergaya klasik eropa itu. Diantara sekian meja yang hampir dipenuhi orang, aku memilih kursi depan yang bersampingan dengan jendela luar café. Tanpa menunggu lama, seorang pelayan cantik dengan serbet hitam didepan roknya menanyakan pesananku dengan akrab. Aku memang pelanggan setia café ini, jadi mudah bagi mereka menebak pesananku. Pelayan itu berlalu dan membiarkan aku kembali menikmati sore yang beranjak gelap. Pikirku melayang. “Hayo… kamu sedang memikirkan aku ya”. Terdengar suara sendu dan berat sembari menghentakkan pundakku pelan. Suara ini pasti milik Glenn. Aku m