cookieChoices = {}; Kecerdasan Linguistik Langsung ke konten utama

Kecerdasan Linguistik




Bahasa merupakan salah satu bentuk perilaku yang paling cerdas yang dimiiliki manusia. Bahasa dapat memberi inspirasi, menghibur ataupun mengajar. Hanya dengan bahasa, manusia dapat saling mempengaruhi manusia lainnya. Kecerdasan linguistik mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal. Meskipun demikian, kecerdasan linguistik sangat dihargai masyarakat. Seorang juru pemasaran akan mudah mendapatkan konsumen dengan gaya bahasa yang digunakan, ataupun seorang ahli agama harus menguasai struktur bahasa yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman dan penyelewengan terhadap kaidahnya. Melalui bahasalah maka banyak juru bicara yang maju ke muka umum untuk menyampaikan gagasan dan ide tuannya.

Kecerdasan linguistik memang bersifat universal dimana setiap orang pada umumnya bisa berbahasa namun kecerdasan linguistik ini lebih rumit dari yang diperkirakan. Kecerdasan linguistik memiliki beberapa komponen seperti fonologi, sematik dan pragmatika. Pertama, fonologi adalah kepekaan yang tajam terhadap bunyi terutama bahasa. Orang yang pandai dalam fonologi biasanya suka bermain kata, rima, aliterasi (adalah kata-kata dengan bunyi awalan yang sama) ataupun tiruan berbagai bunyi. Sematik merupakan pemahaman mendalam mengenai makna bahasa. Sematik memusatkan perhatiannya seperti pada puisi dan ejaaan dalam berita. Kecerdasan linguistik yang terpenting mungkin adalah pragmatika yaitu kemampuan menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis. Kemampuan ini dapat menarik pengikut, menghibur, meyakinkan dan meningkatkan inspirasi dimana ada pihak lain yang bisa diajak terlibat.

Thomas Armstrong dalam bukunya, 7 kinds of smart menghubungkan kecerdasan linguistik dengan kepekaan batin yang dimiliki oleh para penulis terkenal. Armstrong menguatkan kecerdasan linguistik dengan self talk atau bicara pada diri sendiri yang sering disebut juga sebagai mind chatter atau obrolan dalam pikiran. Monolog batin yang terjadi didalam alam bawah sadar yang dari dulu telah menasehati kita seakan memberi tahu arti dunia nyata yang sebenarnya. Terkadang bisikan itu hanya berupa potongan kata, kalimat ataupun komentar yang memberikan gagasan baru dalam hidup kita. Seorang psikolog Rusia, Lev Vygotsky mengungkapkan bahwa gagasan boleh diumpamakan dengan awan yang melepas hujan kata-kata.

Kecerdasan linguistik ini dapat muncul dari kebiasaan membaca ataupun mendengarkan kisah dari sebuah buku, tayangan televisi ataupun komentar yang ada di radio. Untuk mengembangkan kecerdasan linguistik ini dapat dimulai dari catatan harian kita. Mungkin hal ini sederhana untuk dilakukan, namun tidak semua orang mudah mengungkapkan apa yang terjadi pada diri mereka. Sebuah diary yang berisikan perasaan kita setiap harinya sampai catatan jurnalistik mengenai lingkungan disekitar kita adalah wujud dari kecerdasan linguistik. Kegiatan lainnya yang bisa meningkatkan kecerdasan linguistik seseorang adalah membaca. Penulis Harold Brokey bahkan mengatakan jika membaca adalah hal yang membahayakan karena dapat mengubah perubahan pribadi yang terkadang tidak bisa dirubah kembali. Coba kita hitung sudah berapa buku yang kita baca dan berapa buku diantaranya yang merubah kita, mungkin itu berakibat baik bagi kita. William Gust, seorang pengarang ini menggambarkan setiap halaman buku sebagai hamparan padang rumput dimana kita adalah sekumpulan ternak yang kelaparan. Saya terkadang terhanyut dengan apa yang saya baca sampai mengulangi, mengutip bahkan memvokalisasi setiap kata didalamnya.

Hanya inilah pengetahuan yang saya miliki sampai saat ini. Saya harap kita dapat bersama-sama mengembangkan kecerdasan linguistik kita dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sebagai akhir dari artikel ini, saya mengutip kata-kata dari William Espy, seorang pengarang dari buku The Game of Words. Beliau mengatakan, “Jinakkanlah kata-katamu selagi mereka masih muda agara mereka cepat pintar. Latihlah mereka untuk melakukan tipuan dan berikan hadiah bila berlaku sopan.. Bila tidak demikian, begitu engkau lengah, mereka akan menyerang balik dan menggigit celana panjangmu”. Sekian.

Komentar