cookieChoices = {}; Sukses Indonesia Langsung ke konten utama

Sukses Indonesia

Hei... para warga Indonesia!

Aku tak berharap banyak jika entry ini akan dibaca seluruh warga negara dibumi, tapi aku sangat berharap untuk beberapa orang saja yang peduli akan nasib Indonesia.


Last night, aku menonton siaran 3-60 di metroTV *bukan sebagai ajang iklan ya!* dan aku menemukan beberapa warna baru yang bisa digunakan sebagai prinsip para pemuda bangsa.
Yah, memang aku sendiri belum dapat menunjukan buktiin kalau Indonesia mampu untuk menandingi negara lain, tapi coba kalian buka mata kalian keluar sana. Ya, disana sudah ada ratusan orang Indonesia yang sukses tanpa harus tersorot media massa Indonesia.

Salah satu dari mereka berkata tentang arti sebuah kesuksesan, "Banyak orang meyakini bahwa sukses adalah ketika siapapun mempunyai banyak uang, tapi itu semua SALAH. Kesuksesan adalah ketika kamu dapat melakukan suatu hal yang kamu sukai, kamu enjoy dengan itu dan dilihat banyak orang. Maka kamu sudah sukses.
So, bisa dibilang kesuksesan adalah kebanggaan, bangga ketika kamu berhasil menunjukan pada orang lain jika kamu bisa.
Ada beberapa orang ahli yang sudah menampung anak-anak bangsa yang berbakat dan menghubungkannya dengan negara lain, mengatakan bahwa anak berbakat di Indonesia itu jutaan jumlahnya, tapi mereka terbengkalai karena tidak diperhatikan, dihormati dan dibantu sehingga mereka akhirnya hanya dapat mengubur bakat mereka jauh dari jiwanya. Bagi kita *Aku dan kamu, mereka, kami* yang memiliki bakat, apapun itu yang tentunya positif, ada dua jalan yang membuat kita sukses yaitu dengan cara...
1. Ditemukan oleh seorang ahli dan mau membantu kita
2. Membuat jalan sendiri untuk mengembangkan bakat


Bagi kalian yang sudah ditemukan oleh penyelamat kalian, kalian patut bersyukur dan mematuhi semua perintah dari dewa penyelamatmu itu.
Oia, jangan takut berkembang. Berkembang dan buatlah tantangan sendiri. Jangan puas dengan bakatmu sekarang dan upgrade supaya bisa selamanya memukau orang lain.
Jujur, aku iri sekaligus bangga padamu.

Dan untuk kita *aku dan kamu, aku dan mereka* belum menemukan dewa penyelamat alias para ahlinya, kita tidak bisa hanya menunggu mereka datang pada kita. Sejujurnya, mereka tidak dapat melihat bakat kita jika kita tidak menghidupkan bakat itu sendiri.
Kita tidak boleh menjadi jiwa manja yang selalu mengeluh pada pemerintah karena tidak dapat menjangkau kita. Kita harus buktikan sendiri kalau kita ada dan kita punya bakat!
Jika kau punya ide hebat, ajaib bahkan aneh dan mustahil sekalipun, jangan ciut waktu kau membuka mata dan mengetahui jika itu tidak mungkin.
Hello? Penemu lampu ataupun penemu-penemu lainnya juga hanya bisa berangan-angan ketika mereka anggap itu hanya sebuah hal aneh dan mustahil. Tapi dengan keyakinan dan usaha yang luar biasa kuat mereka berhasil memukau dunia.

Ayo! Jangan mau dianggap remeh oleh orang lain apalagi negara lain.
Jika masalah sosialah yang membendung anganmu itu, maka lupakanlah mereka tetap berjalan dengan anganmu itu. Mereka cuma orang kolot yang tidak tahu arti berkembang dan keajaiban. Mari kita buat keajaiban dengan menciptakan hal yang mustahil menjadi hal yang dapat kau rasakan sendiri adanya alias nyata.

Ayo! Kobarkan semangat kita dan jadi yang pertama di dunia!

And selamat ya bagi yang sudah ikut mewarnai keharuman bangsa, sekecil dan sebesar apapun usaha kalian. AKU BANGGA!! AKU SUSUL NANTI... :D


Note : Terkadang, ada beberapa negara lain yang mengakui kepintaran warga Indonesia yang mampu mempelajari sesuatu secara otodidak yang mampu menandingi garis kemampuan negara lain dengan bakat yang sudah diajarkan / dilatih sebelumnya. Ini berarti, kita hanya tinggal pilih satu untuk cita-cita kita dan menekuninya dengan enjoy :D


Udah dulu pesan motivasinya. Bye

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Time to Show Off

RESENSI Time to Show Off By Laura Khalida Judul                     : Time to Show Off Penulis                   : Laura Khalida Penerbit                 : Gema Insani Tanggal Terbit          : 2007 Jumlah Halaman       : 182 halaman             Laura Khalida adalah penulis yang sudah tenar diberbagai majalah dan tabloid ternama, seperti Majalah Muslimah, Tabloid Parle, Koran Republika dan berbagai macam lainnya. Wanita lulusan Ilmu Sosial dari Fikom Universitas Sahid ini mengaku pernah gagal dan terpuruk dibalik nama besarnya sekarang. Namun ia bangkit dan  sukses hingga ...

Terrarium 2

Assalamu'alaikum. Wr. Wb Terrarium adalah cara seorang pecinta tanaman untuk menunjukan keindahan tanamannya. Sebenarnya terrarium tercipta tanpa sengaja oleh Nathaniel B. Ward, seorang ahli fisika dari Inggris. Dia telah melakukan percobaan di laboratorium mengenai perkembangan serangga, namun sebuh pakis tumbuh didalam tabung percobaannya. Hal ini menarik perhatian Nathaniel sehingga mengalihkan tema percobaannya dan menyebutnya The Wardian case, sekarang dikenal Terrarium. Terrarium memang belum cukup dikenal oleh masyarakat. Anggapan menanam tanaman saja sudah cukup masih cukup kental sehingga belum menyadari nilai estetika dari tanaman. Seiring berjalannya waktu, terrarium mulai marak di kota-kota besar terutama di Jawa Barat. Entahlah, menurutku Bogor punya faktor tertentu hingga menjadi sentral Terrarium. Aku sendiri telah mempunyai terrarium di rumah. Namun susah-susah gampang merawat terrarium. Salah langkah justru membuat tanaman busuk, layu, kering...

Ma Diary

How do you feel ? Calm Date : Tuesday, May 6th 2018 Assalamu'alaikum. Wr. Wb Dentingan piano lembut mengiringi hari yang terik. Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti sebuah acara kepenulisan di kampus. Acara itu mengingatkanku pada blog ini. Aku membuka satu demi satu tulisanku terdahulu, begitu lembut. Aku yang dulu begitu percaya dengan keajaiban dan ketulusan, kini telah menjadi wanita egois dengan perasaaannya sendiri. Aku memang telah berubah. Kau tau, kini aku punya beberapa teman di kampus. Aku menjalani perkualiahanku dengan semangat karna ada mereka, sosok-sosok yang mendukungku. Ketika aku jauh dari rumah, aku seakan menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menjalani apapun. Aku bisa pulang lewat tengah malam sendirian, aku mendaki gunung padahal aku memelihara penyakit dalam tubuh kecilku ini, bahkan aku berani mencintai seseorang. Aku baru sadar bahwa banyak hal yang terlewatkan. Banyak peristiwa yang tak sempat aku tulis, ribuan perasaan tidak tercurahka...