cookieChoices = {}; Puitis sekali... Langsung ke konten utama

Puitis sekali...

Penghianatan

Sepi sendiri dalam relung hati
Kehampaan yang mendalam menghabiskan nafas diudara
Berat kepala ini memikirnya
Lelah mata ini mengulang perpisahan kita

Kau meninggalkanku untuk dirinya
Kau melepaskan genggamanku untuk meraih tangannya
Teganya kau!
Menghempaskanku dari langit mimpi yang kita bangun
Menjatuhkanku ke dalam kepedihan yang amat  mendalam

Coba kau lihat kebelakangmu, ada aku disana
Coba kau ingat masa kelammu, ada aku disampingmu
Coba kau raba lukamu, ada sentuhan jariku yang mengobatinya

Teganya kau menguburku hidup-hidup dalam tanah yang gelap
Menyisipkan jarum di jantung
Mengiris-iris dalam setiap detak jantung





Cinta

Kau hadir tak terduga
Membawa embun cahaya dalam rajutan mimpi
Meninggalkan kesedihan ditelapak kaki
Datang dan menyambut kesederhanaanku

Akhirnya datang juga
Saat aku bisa memamerkan keromantisan kita
Meluapkan seluruh rinduku yang terpendam

Ku mau terbang ke awan bersamamu
Ku ingin mati dalam pelukkanmu
Ku rela lepaskan anganku untuk mencapaimu

Cinta
Terima kasih telah datang
dalam hidupku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Remaja : Miftah ku

Hari ini Devy ingin berbagi dengan para reader disana. Yah, sedikit cerita nyata dari memori tapi diubah dari sudut pandang Devy. Selamat membaca...   My Story Hari ini seseorang yang terpenting bagiku akan pulang. Telah lama aku menantikannya dalam mimpiku. Seseorang yang bahkan apabila kusebut maka akan jatuh airmata rindu kepadanya. Jam demi jam terus berdetak. Aku terus menanti mereka dari dalam rumah. Rasa kantuk dan lelah melanda penantianku, tapi aku tidak akan berpindah. Tak kusadari, aku tertidur dalam keadaan menunggu. Tengah malam telah lewat. Kudengar suara hentakan sepatu mematuk aspal lapuk didepan rumah. Aku yakin, itu adalah dia. Ku buka pintu yang sejak tadi kutunggu untuk diketuk. Alkhamdulillah, dia datang. Bukan hanya dia, tapi seorang pria gagah ada disampingnya, pelindung orang yang kucintai. Ya, orang yang kucintai itu adalah kakakku sendiri. Kata orang kami sama, tapi bagiku dia memiliki nilai lebih dariku, "Tulus" itu...