cookieChoices = {}; Cerpen Remaja : Bosan... Langsung ke konten utama

Cerpen Remaja : Bosan...


           Udara dingin dan aroma hujan menemaniku dalam kegalauan hati. Hujan gerimis yang sejak tadi belum mereda menjadi teman menunggu dibawah pohon. Ku termenung sambil melayang dalam lamunan. Terbang dalam mimpi bak daun yang gugur tertiup angin. Sejenak aku memikirkan tentang keadaanku, keadaan ketiga kakakku, keadaan rumah lalu kembali lagi ke diriku. Lalu kualihkan kedalam buku tebal yang selalu menemaniku beberapa hari ini.

           Ditengah jalan cerita dalam novel, seekor semut merah datang mengajakku bermain. Ku ikuti arah jalan semut merah yang bergerak mengelilingi tanganku. Lalu beralih ke novel yang aku pegang. Mungkin semut juga ingin tahu bagaimana Tara bisa bersatu kembali dengan kakaknya, pikirku dalam hati. Tapi bagaimana mungkin semut bisa membaca novel yang hurufnya saja lebih besar dari tubuhnya. Perlahan senyumku mengembang. Ku letakkan tanganku kembali ke tanah, membiarkan semut mungil itu kembali mencari keluarganya.

            Aku kembali membaca novel terbitan gramedia itu. Tiba-tiba. sepasang roda berhenti didepanku dan ku coba mencari wajah pengemudinya dari kaca helm hitam itu. Bagus, yang ditunggu sudah datang. Aku langsung mengambil helm, memasangnya dan duduk dibelakang pengemudi motor itu.

         Ayahku memang sudah biasa mengantarkanku pulang pergi dari rumah ke sekolah dan sekolah ke rumah. Terkadang, setelah pulang sekolah, kusempatkan untuk berkunjung ke beberapa toko untuk membeli beberapa keperluan sekolah. Tapi ku rasa hari ini semuanya abu-abu, tak ada yang perlu aku persiapkan ataupun aku beli. Senang bisa bebas dari tugas, tapi sepi juga tak ada yang baru

           Dalam perjalanan biasa, kami tak banyak bicara. Meskipun, harus kuakui terkadang aku juga merasa kesepian dengan hal itu. Tapi daripada merusak konsentrasi ayah, lebih baik diam saja. Untuk menghilangkan rasa jenuhku, ku perhatikan satu per satu rumah, orang, tumbuhan dan hewan yang aku lewati. Huah... tak ada yang menarik. Aku tahu sekarang, arti dari mati dalam kebosanan. Tapi tak akan kuberitahu siapapun tetang itu


 *****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Time to Show Off

RESENSI Time to Show Off By Laura Khalida Judul                     : Time to Show Off Penulis                   : Laura Khalida Penerbit                 : Gema Insani Tanggal Terbit          : 2007 Jumlah Halaman       : 182 halaman             Laura Khalida adalah penulis yang sudah tenar diberbagai majalah dan tabloid ternama, seperti Majalah Muslimah, Tabloid Parle, Koran Republika dan berbagai macam lainnya. Wanita lulusan Ilmu Sosial dari Fikom Universitas Sahid ini mengaku pernah gagal dan terpuruk dibalik nama besarnya sekarang. Namun ia bangkit dan  sukses hingga ...

Kecerdasan Linguistik

Bahasa merupakan salah satu bentuk perilaku yang paling cerdas yang dimiiliki manusia. Bahasa dapat memberi inspirasi, menghibur ataupun mengajar. Hanya dengan bahasa, manusia dapat saling mempengaruhi manusia lainnya. Kecerdasan linguistik mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal. Meskipun demikian, kecerdasan linguistik sangat dihargai masyarakat. Seorang juru pemasaran akan mudah mendapatkan konsumen dengan gaya bahasa yang digunakan, ataupun seorang ahli agama harus menguasai struktur bahasa yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman dan penyelewengan terhadap kaidahnya. Melalui bahasalah maka banyak juru bicara yang maju ke muka umum untuk menyampaikan gagasan dan ide tuannya. Kecerdasan linguistik memang bersifat universal dimana setiap orang pada umumnya bisa berbahasa namun kecerdasan linguistik ini lebih rumit dari yang diperkirakan. Kecerdasan linguistik memiliki beberapa komponen seperti fonologi, sematik dan pragmatika. Pertama, fonologi adalah ke...

Surat Penyesalan untuk Para Pembaca

Hai, semua. Aku baru saja menemukan blog ini yang penuh dengan debu dan jaring laba-laba. Ya, blog ini sudah terlalu lama aku tinggalkan. Entah karena aku yang bosan, aku membaca beberapa postingan di blog ini. Aku menyadari ada beberapa tulisan dan perkataanku yang kurang dewasa. Saat itu aku berfikir jika blog ini tidak akan pernah dikunjungi siapapun, karena aku jarang memuat hal yang berbobot di blog ini. Sekitar 80% dari blog ini adalah cerpen yangmana berasal dari khayalanku yang kupunggut di jalan dan sisanya merupakan postingan yang aku paksa. Aku mau mengucapakan maaf sebesar-besarnya pada para pembaca. Aku sadari banyak dari postinganku yang mengambil gambar secara sembarangan dan aku akui juga pernah mengcopy tulisan orang lain. Aku sudah menghapus beberapa postingan yang mungkin mengganggu, jika ada yang terlewat, maka aku meminta maaf. Aku juga ingin berterima kasih kepada para komentator yang sudah menegurku. Untuk selanjutnya, aku akan berusaha untuk menciptaka...