cookieChoices = {}; Ma Diary Langsung ke konten utama

Ma Diary

How do you feel ? Calm
Date : Tuesday, May 6th 2018

Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Dentingan piano lembut mengiringi hari yang terik. Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti sebuah acara kepenulisan di kampus. Acara itu mengingatkanku pada blog ini. Aku membuka satu demi satu tulisanku terdahulu, begitu lembut. Aku yang dulu begitu percaya dengan keajaiban dan ketulusan, kini telah menjadi wanita egois dengan perasaaannya sendiri. Aku memang telah berubah.

Kau tau, kini aku punya beberapa teman di kampus. Aku menjalani perkualiahanku dengan semangat karna ada mereka, sosok-sosok yang mendukungku. Ketika aku jauh dari rumah, aku seakan menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menjalani apapun. Aku bisa pulang lewat tengah malam sendirian, aku mendaki gunung padahal aku memelihara penyakit dalam tubuh kecilku ini, bahkan aku berani mencintai seseorang.

Aku baru sadar bahwa banyak hal yang terlewatkan. Banyak peristiwa yang tak sempat aku tulis, ribuan perasaan tidak tercurahkan. Aku jadi rindu :)

Jika kalian bertemu dengan diriku yang sekarang, mungkin kalian akan menemukan sosok lucu, ceria dan lembut. Itu kata temanku. Well, sebenarnya aku bingung aku ini orang yang seperti apa? Aku terus saja mengubah topeng yang kupakai sampai aku lupa seperti apa rupaku sebenarnya. Aku takut jika aku yang sebenarnya tidak sebaik yang mereka kira.

Aku banyak bermimpi belakangan ini. Aku memimpikan kehidupanku akan berubah menjadi lebih baik. Dunia dimana aku bisa berkumpul dengan keluarga yang utuh dan mengisi hari kami hanya dengan senyuman. Mungkin, ketika saat itu tiba... aku rela Tuhan menghentikan waktu dan tidak memutarnya lagi.


Stay in touch


Devy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Remaja : Miftah ku

Hari ini Devy ingin berbagi dengan para reader disana. Yah, sedikit cerita nyata dari memori tapi diubah dari sudut pandang Devy. Selamat membaca...   My Story Hari ini seseorang yang terpenting bagiku akan pulang. Telah lama aku menantikannya dalam mimpiku. Seseorang yang bahkan apabila kusebut maka akan jatuh airmata rindu kepadanya. Jam demi jam terus berdetak. Aku terus menanti mereka dari dalam rumah. Rasa kantuk dan lelah melanda penantianku, tapi aku tidak akan berpindah. Tak kusadari, aku tertidur dalam keadaan menunggu. Tengah malam telah lewat. Kudengar suara hentakan sepatu mematuk aspal lapuk didepan rumah. Aku yakin, itu adalah dia. Ku buka pintu yang sejak tadi kutunggu untuk diketuk. Alkhamdulillah, dia datang. Bukan hanya dia, tapi seorang pria gagah ada disampingnya, pelindung orang yang kucintai. Ya, orang yang kucintai itu adalah kakakku sendiri. Kata orang kami sama, tapi bagiku dia memiliki nilai lebih dariku, "Tulus" itu...