cookieChoices = {}; Cerpen Remaja : Halte Cinta Langsung ke konten utama

Cerpen Remaja : Halte Cinta



Aku berharap aku bisa kembali bertemu dengannya lagi


      Sekarang aku sedang ada dikelas, sambil menatap keluar jendela disaat hujan. Teman-temanku yang lainnya juga sedang sibuk dengan percakapan mereka sendiri, mungkin hanya aku saja yang menikmati lukisan indah hari hujan ini, atau mungkin dia juga sama denganku.

       Ramai jatuhnya air seakan bertanya tentang hari-hariku setelah bertemu dengannya? Ah… malu rasanya memikirkan hal itu lagi. Sebenarnya, setiap detik, menit dan hembusan nafasku tak pernah absen untuk menjengukknya dalam otakku. Seakan mata ini selalu dibingkai dengan senyumannya dan telinga ini selalu menyetel ulang suaranya. Kau hujan, apakah menurutmu aku bodoh? Bodoh karena telah berani menggilai sebuah sayap.

       Kubuka jendela dan ku dengar simfoni indah tetesan surga yang mencair. Surga kecilku telah berevolusi menjadi taman bunga berwarna dengan sepasang ayunan kosong yang kupersiapkan untuk dia dan aku. Oh, serta sepasang ikan cantik yang akan mengginap bersama kami dan hujan. Surga tetaplah surga di mata, pikiran dan hatiku.

    Hah?, kataku kaget saat salah seorang temanku mengajakku pergi membeli makanan. Aku menolak karena aku tidak ingin meninggalkan mimpiku ditengah jalan. Untungnya temanku mengerti dan meninggalkanku kembali dalam lamunan. Awalnya aku ingin marah dengan temanku itu tapi tidak jadi, aku pasti akan kebingungan jika dia bertanya kenapa aku marah padanya.

Kan hanya aku saja yang tahu tentang surgaku sendiri. Aku kembali membayangkan tentang kami, surga kami dan apa yang akami lakukan di surga kami. Tapi apa mungkin kami akan bertemu lagi? Apa dia akan ingat kepadaku dan apa dia juga menyukaiku?, selalu itu yang menjadi penghancur mimpiku. Ya sudahlah, aku akan tetap menunggu sampai takdir mempertemukan kami lagi.

    Ku mohon Tuhan, tiupkan sayap malaikat itu kepadaku, supaya dia terbang dan melayang jatuh dalam pelukanku. Apa kau tidak kasihan pada seorang gadis yang sedang kasmaran?

***
    Siang hari semenjak tadi malam hujan, langit jadi tak secerah biasanya. Dan syukurlah, hal itu bisa menjadi alasanku untuk tidak mengikuti jam tambahan sepulang sekolah. Alhasil, siang ini les diliburkan karena banyak temanku yang mendukung ideku. Ku berfikir, Apakah mereka juga akan mendukung ideku untuk mencari ‘dia’? Senyumkupun mengembang tanpa seizinku dan sulit sekali untuk menghentikannya.
    Bel terakhir berbunyi dan semua murid berlarian keluar sekolah. Ku ambil buku dan bolpoinku lalu aku letakkan mereka didalam tas coklat kesukaanku. Aku berjalan sendirian dari sekolah ke halte bis. Jalanan ramai saat itu, tapi tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang besar kemudian disusul oleh titik-titik iar jatuh dari langit. Huh… Kenapa hujan selalu datang saat aku tidak membawa payung, kan tidak mungkin dia akan meminjamkan payungnya lagi padaku.
     Aku berlari secepat mungkin ke halte dan kututupi kepalaku dengan tas. Kulihat semua orang juga berlari dan sebagian berhenti di depan toko. Aku juga ingin berteduh, tapi aku takut akan ketinggalan bisku dan harus menunggu 2 jam lagi. Aku berlari lebih keras dengan baju yang sudah basah kuyup. Sakit tidaknya aku nanti tidak aku fikirkan sekarang. Yang mau aku fikirkan adalah bagaimana caranya supaya aku bisa cepat sampai di halte tanpa menggigil.
    Aku menarik nafas dalam-dalam di halte bis. Aku tadi memang sudah bersusah payah untuk bisa sampai di halte ini, karena aku fikirdisaat hujan seperti ini hallte akan ramai orang yang akan pulang dengan bis daripada menunggu sampai hujan berhenti. Ku lihat jam tangaku dan ia menunjukan hal yang ingin aku lihat, aku belum terlambat untuk naik bisku.


    (15 menit kemudian…)
   Ku lihat jam tanganku untuk kepuluhan kalinya, bisku ternyata terlambat. Aku terpaksa harus sabar menunggu lebih lama. Tentu juga aku sangat marah disaat tadi aku khawatir tidak akan mendapat tempat duduk, si sopir bis mungkin sedang berdendang gembira didalam bis melihat ratusan air menyerbunya.Ah, aku tidak boleh seperti itu, itu akan membuatku terlihat seperti gadis yang jahat. Saat tanganku mulai merogoh tas untuk mengambil handphone untuk menenangkan diri, semua orang di halte berdiri dan bersiap.


    Aku tengok ke kanan dan kutemukan bisku datang. Ku amati bis itu berjalan perlahan didepanku dan disalah satu kursi penumpang, aku menemukan dia....


    Jantungku berdegup sangat cepat, keras dan tak tertahankan. Aku merasa akan meledak saat itu juga. Wajahku memanas dan aku masih sangat tidak percaya dengan yang aku lihat. Tuhan telah mengabulkan doaku. Aku masuk ke dalam bis lewat pintu belakang. Aku menemukan dia sedang duduk memandang keluar dengan headset putih yang menggantung di telinganya.

     Ya ampun, apa yang harus aku lakukan? Beranikah aku melangkahkan kaki ke tempatnya? Tuhan, bantu aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Let’s Making Sweet Chocolat

Hai… Devy disini membawa kabar gembira buat para pencinta Chocolate. Tadi pagi, Devy lagi asik baca manga and ketemu artikel aneh di komik itu. Eh, ada resep dari chocolate. Lucu ya komiknya ada resep hihihi… Enak ya rasa chocolate itu, tapi gimana sih caranya membuat chocolate itu? Nah, Devy bawa beberapa resep yang bisa bantu kamu. Kalau kamu sudah bisa membuatnya bisa untuk dimakan sendiri, atau kasih ke pacar atau orang yang lagi PDKT’in… Chie… Semoga pacarnya tambah lengket ya! Pacar mana sih yang nggak suka dibuatin chocolate dari tangan kekasihnya… Okey. Let’s begin Chocolate Mint Alternate Siapin : •    250 gr white cooking chocolate compound •    250 gr dark cooking chocolate compound •    4 tetes mint candy flavor Lakukan : •    Lelehkan white cooking chocolate compound dan 2 tetes mint candy flavor. •    Tuangkan dark cooking chocolate compound ke atas white cooking chocolate compound. Jangan       sampai diaduk ya. •    Ambil coklat dengan sendok

Cerpen : Perpustakaan Sekolah

Aku tak berharap akan mengenal perasaan ini jika bukan karenamu... Matahari terbenam lama sekali. Dia merubah langit menjadi kemerahan lalu menghitam hingga terlihat bintang - bintang kecil menggantikannya. Seandainya aku sedang berada di ladang kakekku pasti aku bisa dengan puas melihat pemandangan petang hari yang hangat. Aku membayangkan ada suara kicauan ibu burung yang memanggil anaknya pulang, atau suara sapi yang digiring ke perternakan. Setelah matahari itu tak terlihat, nenek akan menghampiriku ke teras dan membawa roti bakar selai kacang kesukaanku. Aku menghembuskan nafas sedalam yang aku bisa. Aku harus bisa puas dengan keadaanku sekarang. Aku yang sekarang adalah siswi pindahan dari desa yang setiap harinya menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Menjadi pengurus perpustakaan sejak setahun yang lalu bukanlah beban bagiku, tapi aku sering merasa kesepian di kota besar ini. Aku sangat senang ketika aku dijadikan pengurus perpustakaan sekolah karena aku meman

Boneka Japar...

Pagi, Siang, Sore and Malem sob... Hei, mbak Bro. Eh mbak and Brow maksudnya! Hehehe Waktu ini, Devy akan menjelaskan tentang boneka Japar. Ha, Boneka Japar? Sama enggak dengan boneka Made in Japan? Yah elllah! beda lah! Boneka Japar ini kepanjangan dari Boneka Jajanan Pasar. Ada yang kayak gitu? Diada-adain dong! Ini ni, hasil karya anak bangsa yang ngebanggain banget. Mereka mengenalkan berbagai makanan pasar lewat boneka buatan mereka. Nih gambarnya... Bikin ngiler ya bro! Meskipun mereka ini replika makanan, tetap nggak boleh dimakan. Yah, namanya juga boneka. Cuma bisa dielus-elus aja. Kalo mau makan , coba jalan ke pasar and temuin mereka. Nah, kalo yang itu boleh dimakan. Hehehe... Devy kenalin dulu personil boneka japar ini ya...  * Ini dia si Cakue, panjang-panjang!  *Ini si pelangi, Kue Lapis  *Pasti tau si Klepon ijo ini :)  *Imutnya si Onde-onde  *Anda tahu Clorot?  *si Kue Kukus yang manis  *Enaknya Lemper  *Kecil nan i