cookieChoices = {}; Review : Baghban Movie Langsung ke konten utama

Review : Baghban Movie


Wah, loading blog kali ini cepat sekali!
Aku mungkin bisa mengentry 10 post hari ini.
Tidak.
Hanya bercanda


Diantara ribuan manusia yang melihat blog ini, apa ada yang menyukai film India?
Aku merasa kagum pada kalian. Hati kalian pasti sangat lembut dan sensitif, sama seperti film-film India?
Selamat ya bagi kalian.


Kemarin aku melihat film Baghban. Benar-benar membuatku terharu. Aku jadi ingat sama kasih dan cinta orang tuaku.
Siapaun yang melihat blog ku ini, aku harap kalian tetap bisa mencintai orang tua kalian ya.


Sebernarnya aku bingung ingin membagi apa dengan kalian. Jadi aku bagi koment saja tentang film ini.Aku harap kalian suka.


Kisah cinta Orang tua.

Apa yang bisa kita katakan pada orang yang sedang jatuh cinta. Mereka begitu girangnya menerima anugrah Tuhan. Ada yang rela menghabiskan waktunya yang sempit untuk menonton film dengan pacarnya. Ada yang menjadi penguntit hanya karena cemburu dengan teman kerja pacarnya. Begitu gilanya manusia pada cintanya sendiri.

Apalagi jika orang tua kita. Wah, kurasa telinga bukan organ yang tepat untuk mereka. Saling mencintai hingga tua, bukankah itu indah? Selalu mengucap aku merindukanmu  saat bangun tidur atau aku mencintaimu saat mereka bersama.  Itu namanya cinta sejati.

Lalu bagaimana dengan anaknya?
Jelas aku sangat mendukung pada anak angkatnya. Yah, walaupun ia hanya anak angkat tapi dia tetap mengasihi orang tua angkatnya. Sangat berbeda dengan ketiga anak kandung yang justru menelantarkan *sedikit kejam menyebutnya sebagai penelantaran tapi itu memang benar, ssangat tidak dapat dicontoh.

Itu saja. Aku sudah menangis biru menulis postingan ini.

Terima kasih tetap membaca dan sayangi orang tua kalian ya?

Bye

Dy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Remaja : Miftah ku

Hari ini Devy ingin berbagi dengan para reader disana. Yah, sedikit cerita nyata dari memori tapi diubah dari sudut pandang Devy. Selamat membaca...   My Story Hari ini seseorang yang terpenting bagiku akan pulang. Telah lama aku menantikannya dalam mimpiku. Seseorang yang bahkan apabila kusebut maka akan jatuh airmata rindu kepadanya. Jam demi jam terus berdetak. Aku terus menanti mereka dari dalam rumah. Rasa kantuk dan lelah melanda penantianku, tapi aku tidak akan berpindah. Tak kusadari, aku tertidur dalam keadaan menunggu. Tengah malam telah lewat. Kudengar suara hentakan sepatu mematuk aspal lapuk didepan rumah. Aku yakin, itu adalah dia. Ku buka pintu yang sejak tadi kutunggu untuk diketuk. Alkhamdulillah, dia datang. Bukan hanya dia, tapi seorang pria gagah ada disampingnya, pelindung orang yang kucintai. Ya, orang yang kucintai itu adalah kakakku sendiri. Kata orang kami sama, tapi bagiku dia memiliki nilai lebih dariku, "Tulus" itu...