cookieChoices = {}; Cerpen Remaja : My Crazy Graduation Langsung ke konten utama

Cerpen Remaja : My Crazy Graduation


Semua orang yang pernah merasakan enak dan tidak enaknya bangku sekolah pasti juga pernah merasakan yang namanya Wisuda, atau lebih dikenal sebagai Graduation. Bagi kalian yang merasa belum merasakan wisuda, gue jelasin kalau yang namanya upacara alias apel perpisahan juga sudah termasuk acara wisuda. So, tidak ada lagi alasan bagi kalian belum melakukan wisuda.

Gue punya pendapat kalau wisuda adalah acara paling ngerepotin, terutama bagi kaum cewek.

Kalau kita bicara tentang wisuda dalam pandangan luas, alias upacara didalam gedung mewah dengan lencana wisuda dan pengikutnya yang dandan semenarik mungkin. Hal yang pertama yang gue bayangin adalah make up dan pakaian kebaya yang harus gue siapin.

Gue inget ketika gue dapat undangan wisuda yang kedua kalinya saat SMA. Saat itu gue ngerasa senang banget. Yang ada difikiran gue saat itu adalah upacara di pagi hari lalu pidato perpisahan dari kepala sekolah dan selesai sebelum jam 11, sama seperti yang gue lakuin saat SMP. Senyum gue merekah karena gue tau bakal pulang cepet dan bisa main kemana aja setelah upacara itu. Tapi ketika gue memutar badan dan melihat teman-teman disekeliling gue, mereka pucat pasih meenn...

Gue penasaran dengan keadaan teman-teman gue yang lemas sama seperti aktor yang ada di film horor. Gue mendekati seorang teman dibelakang bangku gue perlahan dan bertanya padanya.
'Wah, ada wisuda nih. Gimana menurut loe?', tanya gue.
'Gue? Siapa? Ini dimana? Tahun berapa ini?', jawab seorang teman yang kayaknya terserang penyakit Amnesia mendadak. Oke, gue tidak mau repot dengan temanku itu dan beralih ke teman lainnya.

Gue berjalan ke kantin untuk menelaah keadaan, selain itu gue juga harus bayar hutang soto ke ibu kantin minggu lalu. Disana gue melihat ada segerombolan cewek yang cekikikan tidak jelas.Ternyata itu Asih, Nopi, Bella dan Dea, teman SMP gue yang masuk jurusan IPS.

'Wisuda nih. Gue pantesnya pakai kebaya warna apa ya?', tanya Dea antusias.
'Kalau aku sudah perkiraan permintaan ini akan terjadi. Jadi ibu aku sudah memberi penawaran tinggi kebaya yang harus aku pakai nanti. Wah, semua sesuai prediksi aku', balas Bella. Cewek sopan yang suka banget pelajaran ekonomi. Dia bercita-cita untuk membuat Indonesia sebagai pengekspor ayam, karena bapak dia peternak ayam dikampung. Gue harap dia dapat berhasil sebelum kacamata yang dia pake melorot dari hidungnya yang mungil.

'Eh, ada apaan sih?', tanya gue nyerobot barisan mereka.
'Ini, lagi bahas wisuda kita. Loe udah persiapin apa saja?', tanya Asih.
'Hmm.. nggak ada. Kan kita hanya upacara terus pulang, kayak biasanya'
'Ya ampun, kamu belum pernah lihat wisuda di universitas ya? Wisuda kita itu sudah bukan seperti upacara perpisahan aja, tapi wisuda', balas Bella.
Hening. Gue tetap nggak ngerti maksud Bella.
'Astaga, ini anak', teriak Nopi.
'Wisuda itu kita harus pakai kebaya dan make up yang cantik. Kita harus ke salon pagi buta supaya tidak berebut sama anak SMA lain. Terus kita masuk ke Aula sekolah dengan cantiknya, menerima lencana terus foto deh', jelas Nopi.
Dari semua perkataan Nopi, gue cuma memperhatikan kata 'Kebaya', 'Make up', dan 'Pagi Buta'. Astaga, mati gue...

Sekarang gue tahu kengerian dari wisuda itu. Apalagi bagi gue yang ngga suka menor pakai make up atau berjalan kayak ayam pakai kebaya. TIDAAKK!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Baghban Movie

Wah, loading blog kali ini cepat sekali! Aku mungkin bisa mengentry 10 post hari ini. Tidak. Hanya bercanda Diantara ribuan manusia yang melihat blog ini, apa ada yang menyukai film India? Aku merasa kagum pada kalian. Hati kalian pasti sangat lembut dan sensitif, sama seperti film-film India? Selamat ya bagi kalian. Kemarin aku melihat film Baghban. Benar-benar membuatku terharu. Aku jadi ingat sama kasih dan cinta orang tuaku. Siapaun yang melihat blog ku ini, aku harap kalian tetap bisa mencintai orang tua kalian ya. Sebernarnya aku bingung ingin membagi apa dengan kalian. Jadi aku bagi koment saja tentang film ini.Aku harap kalian suka. Kisah cinta Orang tua. Apa yang bisa kita katakan pada orang yang sedang jatuh cinta. Mereka begitu girangnya menerima anugrah Tuhan. Ada yang rela menghabiskan waktunya yang sempit untuk menonton film dengan pacarnya. Ada yang menjadi penguntit hanya karena cemburu dengan teman kerja pacarnya. Begitu g...

Cerpen : Perpustakaan Sekolah

Aku tak berharap akan mengenal perasaan ini jika bukan karenamu... Matahari terbenam lama sekali. Dia merubah langit menjadi kemerahan lalu menghitam hingga terlihat bintang - bintang kecil menggantikannya. Seandainya aku sedang berada di ladang kakekku pasti aku bisa dengan puas melihat pemandangan petang hari yang hangat. Aku membayangkan ada suara kicauan ibu burung yang memanggil anaknya pulang, atau suara sapi yang digiring ke perternakan. Setelah matahari itu tak terlihat, nenek akan menghampiriku ke teras dan membawa roti bakar selai kacang kesukaanku. Aku menghembuskan nafas sedalam yang aku bisa. Aku harus bisa puas dengan keadaanku sekarang. Aku yang sekarang adalah siswi pindahan dari desa yang setiap harinya menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Menjadi pengurus perpustakaan sejak setahun yang lalu bukanlah beban bagiku, tapi aku sering merasa kesepian di kota besar ini. Aku sangat senang ketika aku dijadikan pengurus perpustakaan sekolah karena aku meman...