cookieChoices = {}; Ma Diary 2 Langsung ke konten utama

Ma Diary 2

How do you feel today? Lovely
Date : Saturday, August 14 – 2015

Comment allez vous? 
***


Akhirnya, hari ini aku dapat duduk di bangku bioskop. Dengan cardigan hitam favoritku dan jeans yang sudah lusuh, aku berangkat dengan anggunnya. Selesai melakukan cap tiga jari disekolah, sahabat lamaku muncul. Ia setengah berlari menuju ke arahku dan menanyakan banyak hal sekaligus. Dengan antusiasnya, ia mengajakku pergi ke bioskop. Tentu saja balasanku ‘iya’ karena dalam hati aku tak pernah masuk bioskop sebelumnya.

Aku melangkah ragu ke dalam ruangan besar yang gelap. Hanya ada sorot trailer film yang sedang diputar dan senter kecil yang dibawa petugas bioskop. Sahabatku itu memegang erat tanganku selama kami mencari posisi duduk kami. Ia seperti seorang adik yang tak ingin kehilangan kakak atau semacamnya. Sekejap aku merasa terharu.

Suara film berdering keras dan pertunjukan pun siap dimulai. Disela pemutaran, terkadang aku tertawa lirih namun selanjutnya berlinang air mata mengikuti permainan film. Beruntung, aku membawa tisu berisi 120 lembar. Rengekkah hujan dan decitan mobil saling bersahutan dalam film. Satu jam berlalu, angin dingin dalam ruangan telah membekukan sebagian jari tanganku.

Film seharga 30 ribuan itu habis dalam dua jam. Tuntas sudah acara kami hari ini. Kami kembali menaiki sepeda motor kami dan mengendarainya dengan nyaman. Sepintas teringat adegan-adegan film yang berkesan. Saat pemeran terisak tangis atau riang gembira saat cinta datang pada kehidupannya. Sepintas pula aku iri. Andai saja, ada sesosok pria yang benar-benar menerimaku seutuhnya. Andai, aku punya keberanian untuk memulai semuanya. Andai ...

Sepulang dari bioskop, aku mengecek situasi terbaru dari universitas. Lalu hariku berubah kelabu mengetahui namaku tidak tercantum dalam daftar mahasiswa universitas. Yah, aku hanya bisa berpasrah. Allah pasti punya rencana dan sebab mendatangkan hal ini J

Hujan, piano, bintang, paris atau segala hal yang aku sukai.

Mama, papa, kakak, sahabat atau semua orang yang aku cintai.

Pangeran yang tak bisa tergambar.

I MISS U ..



Stay in touch

Devy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Remaja : Miftah ku

Hari ini Devy ingin berbagi dengan para reader disana. Yah, sedikit cerita nyata dari memori tapi diubah dari sudut pandang Devy. Selamat membaca...   My Story Hari ini seseorang yang terpenting bagiku akan pulang. Telah lama aku menantikannya dalam mimpiku. Seseorang yang bahkan apabila kusebut maka akan jatuh airmata rindu kepadanya. Jam demi jam terus berdetak. Aku terus menanti mereka dari dalam rumah. Rasa kantuk dan lelah melanda penantianku, tapi aku tidak akan berpindah. Tak kusadari, aku tertidur dalam keadaan menunggu. Tengah malam telah lewat. Kudengar suara hentakan sepatu mematuk aspal lapuk didepan rumah. Aku yakin, itu adalah dia. Ku buka pintu yang sejak tadi kutunggu untuk diketuk. Alkhamdulillah, dia datang. Bukan hanya dia, tapi seorang pria gagah ada disampingnya, pelindung orang yang kucintai. Ya, orang yang kucintai itu adalah kakakku sendiri. Kata orang kami sama, tapi bagiku dia memiliki nilai lebih dariku, "Tulus" itu...