cookieChoices = {}; Ujian SIM C di Sragen Langsung ke konten utama

Ujian SIM C di Sragen




Date     : February 9th 2016

Hello guys..

Aku ingin mengembalikan fungsi blog ini sebagai catatan harianku. Yah, mengingat aku yang super pelupa, aku merasakan betul manfaat dari blog sebagai tempatku menyimpan memori.

Yang ingin aku bagikan pada kalian kali ini adalah pengalamanku yang baru saja ujian lulus ujian SIM C di Kapolres Sragen. Yahh... hanya sekedar info saja bagi kalian-kalian yang sedang galau bagaimana proses ujian SIM yang “seharusnya”, bukan yang begituan yahh.. Ingat : No Calo, No Rasuahh... Okay?

***

Aku meminta permohonan ujian SIM pada hari Selasa, 9 Februari 2016. Hari yang aku kira akan penuh sesak oleh para pemohon ujian lainnya, namun justru sebaliknya. Hari itu tidak begitu ramai dengan pemohon ujian, mungkin mereka ingin memperpanjang liburan tahun baru China atau lebih dikenal sebagai hari Imlek.  Hal pertama yang harus dilakukan sebelum ke Kapolres adalah mendatangi rumah Dokter Kesehatan khursus untuk kepolisian. Biasanya lokasi cek kesahatan tidak terlalu jauh dengan Kapolres, jadi tidak perlu sampai bolak-balik. Sebelum sampai disana, kalian harus sudah membawa 2 lembar fotocopi KTP, bolpen dan Map. Jika sudah lengkap, kalian akan mengantri sampai nama kalian dipanggil masuk ke ruangan. Disana sudah ada seorang dokter yang akan mengukur tekanan darah dan cek mata. Kalian akan bertemu angka-angka yang tersembunyi dibalik warna-warna yang indah. Setelah selesai, kalian akan mendapat surat pengantar untuk melaju ke tahap berikutnya. Easyy...

 
Kemudian kalian harus ke Kapolres.. *berubah suanasa mistis*... bercanda

Sesampainya di Kapolres kalian harus mengantri untuk mendapat tiket masuk kapolres –udah kaya Dufan aja, pakai tiket masuk-. Lalu kalian akan ke Loket 1 untuk mengambil formulir dan harus mengisinya ketika diberikan. Harus diisi sesuai dengan data di KTP. Kemudian semua data (Fotocopi KTP, Formulir, Surat Pengantar Kesehatan) dikumpulkan di meja depan Ruang Arvis atau Ruang ujian tertulis.


Pada ujian tertulis Sragen akan ada 2 tombol yang kiri berarti SALAH dan kanan berarti BENAR. Setelah Bapak Polisi puas mengabsen peserta ujian maka peraturan ujianpun dijelaskan. Dari semua peraturan yang penting adalah “Nilai minimum peserta agar dapat lulus diujian tertulis adalah 18 soal dari 30 soal yang diberikan”. Setai p nomor akan diberi waktu 15 detik setelah soal dibacakan. Kunci jawaban akan diberikan setelah selesai menjawab soal. Menurut pengalamanku, dari 30 soal yang ada, hanya 5 soal yang bernilai BENAR. Dengan kata lain, jika semua soal dijawab SALAH, maka sudah dapat lulus dengan nilai 25. Haha.... easyy..


Setelah ujian tertulis dinyatakan lulus maka kalian disuruh menandatangani kertas kosong yang nantinya akan masuk ke SIM bagian bawah sidik jari. Kemudian kalian harus ke lapangan untuk praktek mengemudi sepeda motor. Disini akan ada 4 bagian yang harus dilewati peserta. Dari keempat bagian itu akan ada rintangan ZIG ZAG, ANGKA 8, STOP dan LETTER U. Semua rintangan itu harus dilakukan secara berurutan dan tanpa jatuh ke tanah. Ingat yah, untuk berhenti harus menggunakan kaki kiri karena itu standar yang telah ditentukan kepolisian.


Setelah lulus, maka polisi akan memberikan surat bertanda lulus yang harus diganti dengan kertas kecil untuk pengambilan kartu SIM. Dari semua ujian hari itu yang diperlukan adalah kesabaran yang tinggi, karena Budaya Antri akan sangat menguras waktu. Oleh sebab itu maka akupun juga harus menunda mengambil SIM karena waktu sudah sore. Oh iya, untuk kepolisian, jam operasi hanya berlaku dari jam 08.00 – 13.00 saja.


Keesokan harinya, aku kembali mengantri untuk mengambil kartu SIM. Disana akan disebut nama beserta alamat peserta ujian SIM yang lulus. Kalian akan masuk ke ruangan komputer dan memeriksa data yang kurang lengkap. Jika semua data sudah lengkap maka kalian harus berfoto untuk SIM namun sebelumnya akan dibacakan data kalian untuk memastikan. Keluar dari ruangan dan kembali menunggu hingga salah satu polisi kembali memanggil kalian dari Loket 3 dan memberikan SIM kalian. Yeayyy.. SIM pun sudah selesai dibuat. Selamat!

***

Itulah secuil ceritaku tentang pembuatan SIM di Sragen. Semoga bermanfaat dan budayakan Jujur yah.. Love you guys...

Komentar

  1. Terima kasih infonya..
    kunjungi juga blog saya di

    dedenanda.blogspot.com

    info menarik seputar tips dan trik android
    ditunggu kunjungannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Baghban Movie

Wah, loading blog kali ini cepat sekali! Aku mungkin bisa mengentry 10 post hari ini. Tidak. Hanya bercanda Diantara ribuan manusia yang melihat blog ini, apa ada yang menyukai film India? Aku merasa kagum pada kalian. Hati kalian pasti sangat lembut dan sensitif, sama seperti film-film India? Selamat ya bagi kalian. Kemarin aku melihat film Baghban. Benar-benar membuatku terharu. Aku jadi ingat sama kasih dan cinta orang tuaku. Siapaun yang melihat blog ku ini, aku harap kalian tetap bisa mencintai orang tua kalian ya. Sebernarnya aku bingung ingin membagi apa dengan kalian. Jadi aku bagi koment saja tentang film ini.Aku harap kalian suka. Kisah cinta Orang tua. Apa yang bisa kita katakan pada orang yang sedang jatuh cinta. Mereka begitu girangnya menerima anugrah Tuhan. Ada yang rela menghabiskan waktunya yang sempit untuk menonton film dengan pacarnya. Ada yang menjadi penguntit hanya karena cemburu dengan teman kerja pacarnya. Begitu g...

Cerpen : Perpustakaan Sekolah

Aku tak berharap akan mengenal perasaan ini jika bukan karenamu... Matahari terbenam lama sekali. Dia merubah langit menjadi kemerahan lalu menghitam hingga terlihat bintang - bintang kecil menggantikannya. Seandainya aku sedang berada di ladang kakekku pasti aku bisa dengan puas melihat pemandangan petang hari yang hangat. Aku membayangkan ada suara kicauan ibu burung yang memanggil anaknya pulang, atau suara sapi yang digiring ke perternakan. Setelah matahari itu tak terlihat, nenek akan menghampiriku ke teras dan membawa roti bakar selai kacang kesukaanku. Aku menghembuskan nafas sedalam yang aku bisa. Aku harus bisa puas dengan keadaanku sekarang. Aku yang sekarang adalah siswi pindahan dari desa yang setiap harinya menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Menjadi pengurus perpustakaan sejak setahun yang lalu bukanlah beban bagiku, tapi aku sering merasa kesepian di kota besar ini. Aku sangat senang ketika aku dijadikan pengurus perpustakaan sekolah karena aku meman...