cookieChoices = {}; Multiple Intellegence Langsung ke konten utama

Multiple Intellegence






Mari kita memulai dari hal yang sederhana seperti definisi cerdas pada dasarnya. Bayangkan sejenak apabila anda ditengah perjalanan namun kendaraan anda tiba-tiba mogok, siapakah orang yang paling tepat untuk mengatasi hal tersebut? Apakah seseorang dengan gelar doktor dari universitas terkemuka sepintar Albert Einstein atau seorang montir lulusan SMP? Jelas jawaban yang tepat adalah montir dimana keahliannya pada mesin kendaraan anda sudah terjamin. Dari sinilah kita mulai mengubah pemikiran mengenai pengertian cerdas.

Pada dasarnya kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan, bukan sekedar skor yang ada pada tes IQ ataupun gelar. Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman seseorang. Howard Gardner, seorang psikolog terkenal yang menantang keyakinan lama mengenai makna cerdas. Gardner berpendapat bahwa masyarakat umumnya terlalu memusatkan perhatian terhadap pemikiran verbal dan logis yang diukur sebagai arti dari kecerdasan serta mengesampingkan kemampuan yang lain. Ia menyatakan sekurang-kurangnya ada 7 kecerdasan ganda atau multiple intellegence yang penting seperti kecerdasan lingustik, logis-matematis, spasial, musikal, kinestetik-jasmani, antarpribadi dan intrapribadi.

Ketika manusia dilahirkan maka ia hidup bersamaan dengan milyaran neuron yang ada pada tubuhnya dimana masing-masing neuron memiliki kemampuan sendiri-sendiri. Kecerdasan muncul ketika neuron tertentu dikembangkan sampai tingkat tertinggi dan didasari dengan rasa sadar diri. Rudolf Steinner adalah seorang filosof, penulis, ilmuwan, pematung, arsitek, networker dan seniman yang handal. Ia mengembangkan setiap neuron yang ada pada dirinya pada tingkat yang tinggi. Sedangkan seorang savant (orang yang mengembangkan salah satu kecerdasannya sampai tingkat tertinggi, namun kecerdasan yang lainnya tidak diperhatikan) merupakan contoh pengembangan salah satu neuron saja, sedangkan neuron lainnya akan mati karena tidak pernah digunakan. Seluruh manusia normal dapat mengembangkan setiap kecerdasan yang ada pada dirinya sampai pada tingkat penguasaan tertentu. Seorang petani, montir atau pedagang berhak disebut jenius sama halnya dengan para psiater, dokter dan jaksa. Sebagai penghujung artikel ini, maka saya mengutip salah satu pernyataan Ben Franklin yang pernah berkata,  “Jangan sembunyikan bakatmu. Gunakanlah bakat-bakat itu. Apalah arti jam matahari jika tertutup bayangan”.

Komentar